Inap.id – #estehadalahkita. Itulah hashtag yang digunakan oleh salah satu brand minuman teh kekinian – Es Teh Indonesia. Dapat dijumpai di hampir seluruh daerah di Indonesia, franchise Es Teh Indonesia terus mengalami peningkatan. Selain itu, istilah unik yang digunakan untuk menyebut setiap gerai mereka adalah “kebun.”
Menawarkan lebih dari 20 varian rasa berbahan dasar teh – teh hitam dari Jawa – kamu dapat membeli produk Es Teh Indonesia dengan harga sangat terjangkau. Tersedia dalam ukuran medium dan large, kamu dapat memilih kombinasi susu atau buah, plus beberapa pilihan topping yang digemari orang zaman sekarang.
Yuk, kenalan lebih dekat dengan Es Teh Indonesia melalui poin penting sejarah mereka, kemitraan yang mereka tawarkan, serta alur waralaba “kebun” mereka.
Kisah di Balik Es Teh Indonesia
Berikut rentang waktu sejarah dan perjalanan Es Teh Indonesia yang juga memperlihatkan upaya mereka dalam bermitra ataupun membuka peluang waralaba.
2018
Es Teh Indonesia – Esteh Indonesia – berdiri pada tahun 2018 silam. Empat pendirinya adalah Haidhar Hibatullah Wurjanto, Dihya Nur Rifqy, Aussie Andy, dan Edwin Widya. Dengan booth berukuran 1x2m, mereka membuka usaha di dua gerai, yakni di Kemang Village dan Blok M.
Varian menu teh yang mereka jual pun masih terbilang standar dan sedikit – Es Teh Manis, Es Teh Susu, Es Teh Lemon, Es Teh Leci, dan Thai Tea. Namun, mereka mendapatkan umpan balik dari konsumen, bahkan permintaan meningkat. Oleh karena itu, mereka membuka tambahan dua booth pada pertengahan 2018, yaitu di Mall Ambassador dan Binus, Jakarta Barat.
2019
Es Teh Indonesia mengubah konsep booth menjadi outlet Go dan Grab di pertengahan 2019. Mereka membuka outlet di luar Jakarta, yaitu di Pandu Raya Bogor, dengan booth berukuran lebih besar 3x5m dengan jumlah karyawan 3 orang.
Beberapa bulan kemudian, Danu Sofwan dan Brisia Jodie bergabung dengan usaha ini sebagai pemegang saham dan juga supporting brand ambassador. Bulan September tahun ini juga menandai peresmian Es Teh Indonesia menjadi PT. Esteh Indonesia Makmur.
Perusahaan ini membuka peluang bisnis dengan konsep partnership (kemitraan). Hasilnya, peningkatan outlet menjadi 19 (dari 3) pada akhir tahun.
2020
Meskipun terdapat serangan pandemi COVID-19, permintaan outlet ini makin meningkat, bahkan mencapai 200 di penghujung tahun. Mereka mengubah konsep outlet dengan ciri khas brand yang kuat, tetapi lebih simple dan elegan.
2021
Perusahaan ini juga melakukan banyak kolaborasi dengan beberapa brand besar, artis, dan influencer. Es Teh Indonesia memiliki jumlah outlet 450 “kebun teh” di penghujung tahun ini.
2022
Publik figur, Nagita Slavina, ditunjuk sebagai CEO perusahaan ini.
Kemitraan dan Big Order
Seperti sudah diulas sedikit di atas, Es Teh Indonesia mengalami perubahan konsep, dari booth menjadi outlet. Perusahaan melihat tingginya minat pembelian secara online. Oleh karenanya, mereka menangkap peluang kerja sama dengan beberapa online merchant besar, termasuk GoFood, GrabFood, dan ShopeeFood.
Tentu saja, jalinan ini berdampak positif – tambahan keuntungan – bagi para mitra yang memiliki Franchise Es Teh Indonesia, selain dari penjualan offline (gerai). Dan bisnis waralabanya ini menjadi salah satu franchise minuman yang terlaris di Indonesia saat ini.
Es Teh Indonesia juga melayani pesanan dalam jumlah besar (Big Order). Inovasi ini untuk menjawab banyaknya permintaan keperluan perayaan atau acara-cara tertentu. Artinya, kamu dapat memesan paket besar (booth beserta kru), misalnya untuk acara pernikahan, ulang tahun, acara keluarga, arisan, dan lain-lain.
Bagaimana Alur Franchise Es Teh Indonesia?
Selain melakukan inovasi terkait target pasar dan varian produk, Es Teh Indonesia juga menawarkan peluang bisnis dalam bentuk franchise (waralaba). Tagline yang mereka gunakan untuk tujuan ini adalah “Bermitra bersama Es Teh Indonesia, menjadikan teh Indonesia mendunia.”
Lalu, bagaimana alur kemitraan dalam bentuk waralaba ini?
- Kesepakatan commitment fee
- Survei lokasi
- Rancangan pembangunan outlet atau kebun Es Teh Indonesia
- Pelunasan biaya lisensi (license fee)
- Pengiriman peralatan (equipment) dan bahan baku
- Pelatihan karyawan (training)
- Pembukaan outlet atau kebun Es Teh Indonesia
Berapa dana yang dibutuhkan untuk kemitraan Es Teh Indonesia? Melansir Investasiku.id, biaya franchise berkisar 120 juta rupiah, sudah mencakup lisensi, perlengkapan, dan bahan baku. Total biaya dapat mencapai 200 – 250 juta jika harus sewa dan renovasi tempat.
Dengan modal tersebut, rincian penjualan per hari rata-rata mencapai 4 – 5 juta rupiah dan 100 – 150 juta rupiah per bulan. Dalam kurun 6 bulan – 1 tahun, kamu bisa memperoleh keuntungan bersih 20 – 30 juta rupiah (20 persen margin keuntungan).
Sebagai informasi, jika kamu tertarik dengan sistem waralaba, partnership, kolaborasi, ataupun sponsorship Es Teh Indonesia, kirimkan surel ke franchise@estehindonesia.com atau marcomm@estehindonesia.com.
Karena banyak peminatnya, tak heran jika banyak pelaku bisnis yang menangkap peluang bermitra dengan perusahaan ini. Dilansir dari halaman resminya, per 2023 ini, franchise Es Teh Indonesia sudah memiliki lebih dari 1000 “kebun” yang tersebar di seluruh Indonesia, lho.
Baca juga artikel franchise lainnya:
- Bisnis Franchise Ralali
- Franchise Indomaret
- Franchise Alfamart
- Franchise Mie Gacoan
- Franchise Mixue
- Franchise Makanan Terlaris 2023 di Indonesia
Tinggalkan Balasan